ruminews.id – Pangkep – Pagi itu, matahari menari di atas perbukitan Pangkep, memantulkan cahaya keemasan di antara pepohonan kawasan perumahan karyawan PT Semen Tonasa. Minggu (19/10/2025) menjadi hari di mana ribuan langkah berpadu dalam satu irama: kebersamaan. Lebih dari dua puluh ribu peserta dari anak-anak hingga orang tua, dari karyawan hingga masyarakat sekitar membanjiri jalanan dalam gelaran Fun Walk HUT ke-57 PT Semen Tonasa.
Di tengah lautan manusia yang bergembira, ada satu sosok yang memancarkan kehangatan tersendiri: dr. Andi Nusawarta, Komisaris PT Semen Tonasa, tokoh muda yang tak asing di hati warga Pangkep. Dengan senyum yang tak pernah lepas, ia menyapa satu per satu peserta, berbaur tanpa jarak, hingga berpelukan hangat dengan Bupati Pangkep, Dr. Muhammad Yusran Lalogau pemandangan yang menyiratkan kedewasaan dan keindahan sosial yang jarang kita saksikan di tengah hiruk-pikuk politik daerah.
Hari itu, langkah-langkah peserta bukan sekadar gerak tubuh, melainkan simbol dari persatuan yang tumbuh di tanah karst Pangkep. Dalam tiap hentakan kaki, terasa denyut kehidupan antara perusahaan dan masyarakat yang saling menopang.
“Ini bukan sekadar perayaan ulang tahun perusahaan,” tutur dr. Andi dengan nada penuh makna.
“Ini momentum untuk mempererat silaturahmi, menegaskan bahwa Semen Tonasa tumbuh bersama masyarakatnya.”
Sebagai komisaris, dr. Andi memandang peran sosial perusahaan sebagai jantung yang menghidupkan roda bisnis. Ia meyakini, kekuatan Tonasa bukan hanya pada mesin-mesin yang berputar, tetapi pada manusia yang saling menguatkan.
“Perusahaan besar harus punya hati yang besar pula,” ujarnya lembut.
“Kami di Tonasa ingin terus membangun bukan hanya pabrik, tapi juga manusia dan lingkungan yang kuat.”
Kegiatan Fun Walk resmi dilepas oleh Bupati Yusran bersama jajaran direksi, komisaris, dan unsur Forkopimda. Rute sejauh lima kilometer melintasi pemukiman karyawan menjadi bukti bahwa Semen Tonasa bukan sekadar berdiri di tengah masyarakat, tetapi tumbuh bersama mereka.
“Ini bukan sekadar olahraga,” ujar Bupati Yusran dalam sambutannya,
“tetapi cermin dari kedekatan dan kolaborasi sosial antara perusahaan dan warga.”
Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Tonasa, H. Anis, mengingatkan bahwa usia ke-57 bukan hanya angka, melainkan perjalanan panjang penuh refleksi.
“Kami ingin terus menjaga harmoni antara bisnis dan kehidupan sosial. Karena di balik setiap kantong semen, ada doa, kerja keras, dan kebersamaan.”
Dari barisan tamu kehormatan, Komisaris Utama Andi Rio Idris Padjalangi pun menyampaikan pesan mendalam:
“Semen Tonasa ini bukan sekadar industri. Ia bagian dari kehidupan kita semua. Jika satu bagian rusak, semua ikut merasakan.”
Namun, di antara semua suara yang bergema, sosok dr. Andi Nusawarta menjadi benang merah yang merajut pesan hari itu. Ia berdiri di persimpangan antara dunia industri dan nurani sosial menjembatani kepentingan ekonomi dengan kemanusiaan, menghadirkan wajah kepemimpinan yang inklusif dan penuh empati.
Dan ketika ribuan langkah itu berhenti di garis akhir, yang tersisa bukan sekadar napas terengah, melainkan rasa syukur. Di bawah langit Pangkep yang biru, tersimpan pesan sederhana namun abadi:
Bahwa pembangunan sejati tidak hanya diukur dari kokohnya beton, melainkan dari hati-hati yang saling terhubung.
Selama 57 tahun, PT Semen Tonasa telah menjadi lebih dari sekadar pabrik ia adalah denyut kehidupan, simbol perjuangan, dan rumah bagi harapan ribuan keluarga. Seperti yang diucap dr. Andi Nusawarta di akhir kegiatan,
“Kekuatan kita bukan pada mesin, tetapi pada manusia yang saling menopang.”
Dan pagi itu, Pangkep membuktikan: di setiap langkah bersama, Tonasa bukan hanya membangun semen ia membangun kebersamaan.