OPINI

KOHATI Badko Sulsel Mengajak Peduli: Hapus Kekerasan, Lindungi Perempuan dan Anak

ruminews.id, – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tercatat sebanyak 50 kasus di awal tahun 2025 di Kota Makassar merupakan realitas yang mengkhawatirkan. Meskipun jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tetap saja setiap kasus adalah duka yang mendalam bagi korban dan menjadi indikator bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak masih belum maksimal.

Saya melihat bahwa upaya pemerintah dalam membangun Shelter Warga di beberapa kelurahan merupakan langkah positif, namun masih perlu penguatan dalam aspek edukasi preventif dan pendampingan hukum bagi korban. Fakta bahwa masih ada kasus pelecehan yang menargetkan anak-anak, seperti yang terjadi di Kelurahan Bontoala, menegaskan bahwa lingkungan kita belum sepenuhnya aman bagi perempuan dan anak.

Sebagai organisasi perempuan di HMI, KOHATI memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam advokasi dan edukasi terkait perlindungan perempuan dan anak. Ada beberapa hal yang perlu diperkuat untuk mengatasi masalah kekerasan ini.

Pertama, masyarakat harus lebih peduli dan berani bertindak jika melihat atau mengetahui adanya kekerasan di sekitar mereka. Jangan lagi ada sikap diam atau menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang biasa.

KOHATI berkomitmen untuk terus mengedukasi pelajar dan masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.

Kedua, shelter atau tempat perlindungan yang disediakan pemerintah harus benar-benar berfungsi dengan baik. Shelter ini harus didukung oleh tenaga pendamping yang profesional serta sistem hukum yang cepat dan berpihak kepada korban. Saat ini, masih banyak korban yang takut melapor karena khawatir akan stigma, tidak mendapat perlindungan yang cukup, atau bahkan dipaksa bungkam karena tekanan relasi kuasa atau menjaga harga diri keluarga.

Terakhir, kasus kekerasan tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah. Organisasi perempuan seperti KOHATI harus lebih aktif bekerja sama dengan pemerintah, lembaga bantuan hukum, dan komunitas setempat agar tercipta lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi para korban. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan setiap korban mendapatkan perlindungan dan keadilan yang layak.

Kami di KOHATI Badko Sulsel menegaskan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab sosial kita semua. Ke depannya, kami akan memperkuat program-program yang berfokus pada edukasi, advokasi, dan pendampingan agar angka kekerasan ini terus menurun dan tidak lagi menjadi berita tahunan yang selalu berulang. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan bagi perempuan dan anak.

Share Konten

Opini Lainnya

125f1288-fa4e-41c2-86a1-372bf1ab10c3
Pemerintah Perlu Segera Menetapkan Sumatera sebagai Bencana Nasional
42960A67-A485-48E5-BE6F-656CC1C2E077
DARURAT ! Perusahaan Tambang Menjajah Masyarakat Sulawesi Selatan Atas Nama Investasi ‼️
2163cfaa-0c1f-48f6-9600-20ff2d683cc8
Menitip Api Perjuangan: Dukungan Ketum Badko HMI Sulselbar Periode 2021-2023 untuk Vonny dan Masa Depan KNPI Sulsel
0d8c1241-e521-490f-9930-5bbdc11f383f
Negara Membiarkan Hutan Gundul, Rakyat Dihanyutkan: Jejak Bencana dari Aceh hingga Sumatra
fdd98c0d-6dd9-4488-87a6-50111da94267
Bencana sebagai Panggung: Ketika Kekuasaan Menari di Atas Luka Rakyat
fef8fc68-7300-427e-9d87-4bc70b8f4eef
Ekoteologi Kemenag VS Serakahnomics Perusahaan Kayu
6e4bcdb8-a5ee-42fb-8bce-82b8c0f35fc4
Kenapa Tindakan Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Semakin Meningkat?
ff6f3bf6-6737-47de-9c55-07b3a931beaa
Demokrasi dan Kritik Otoritarianisme dalam Perspektif Cak Nur
24e8156c-9f0e-48aa-ac49-a662449bce31
Tangisan akar, batangnya di babat habis-habisan
WhatsApp Image 2025-11-25 at 22.57
Hari Guru Nasional: Luka di Balik Tanda Jasa
Scroll to Top