ruminews.id, Makassar, 20 Agustus 2025 – Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (IPMALUTIM) menggelar Forum Group Discussion (FGD) pada momentum Milad ke-21 di Hotel Max One Makassar dengan tema besar “Narasi Aksi Sinergi.” Acara ini menghadirkan Ittong Sulle, S.T., M.T, Manajer Tambang PT. Luwu Timur Gemilang, sebagai pembicara utama yang memberikan perspektif strategis tentang arah pembangunan daerah melalui peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Dalam paparannya, Ittong Sulle, S.T., M.T., menekankan bahwa saat ini daerah menghadapi tantangan besar akibat kebijakan fiskal nasional yang menekan ruang fiskal daerah. Pemangkasan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat pemerintah daerah harus memutar otak agar tidak hanya bergantung pada transfer pusat.
“Di sinilah peran BUMD menjadi ujung tombak. PT. Luwu Timur Gemilang tidak boleh lagi hanya menjadi perusahaan yang fokus pada sektor tambang semata. Kami sedang melakukan transformasi bisnis, mengarahkan strategi perusahaan ke sektor-sektor yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan memberi nilai tambah langsung bagi masyarakat Luwu Timur,” jelas Ittong Sulle, S.T., M.T.
Ia menjelaskan, salah satu langkah nyata adalah menjajaki potensi ekonomi biru melalui pengembangan rumput laut sebagai komoditas unggulan, penjualan limbah sawit (kernel dan cangkang) untuk kebutuhan industri, serta hilirisasi hasil bumi lokal agar tidak lagi keluar dalam bentuk mentah. Menurutnya, arah baru ini tidak hanya bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga membuka lapangan kerja, memperkuat rantai nilai lokal, dan menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Transformasi ini adalah bagian dari visi Luwu Timur Juara. Kami ingin BUMD hadir bukan sekadar sebagai mesin PAD, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menciptakan peluang usaha, mendorong inovasi, dan menjadi mitra strategis bagi masyarakat serta mahasiswa,” tambahnya.
Di hadapan para mahasiswa, Ittong Sulle, S.T., M.T., juga menyampaikan ajakan agar IPMALUTIM berperan aktif dalam mengawal dan memberikan kritik konstruktif. “Mahasiswa adalah mitra strategis. Dengan kapasitas intelektual, riset, dan idealisme yang dimiliki, mahasiswa bisa menjadi pengawas sekaligus mitra dialog untuk memastikan bahwa arah pembangunan BUMD dan kebijakan daerah benar-benar berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP IPMALUTIM, Haikun Candra, menegaskan bahwa Milad ke-21 ini menjadi momentum bagi mahasiswa untuk berkontribusi lebih nyata.
“Milad bukan hanya perayaan, tetapi ruang untuk mengokohkan sinergi. Kami akan terus hadir sebagai mitra kritis, namun juga solutif, demi pembangunan Luwu Timur yang berkelanjutan. Terima kasih banyak kami ucapkan kepada BUMD Luwu Timur, khususnya PT. Luwu Timur Gemilang, atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Dukungan ini adalah bukti nyata komitmen bahwa pembangunan daerah tidak bisa dikerjakan sendiri, tetapi harus melalui kebersamaan,” ungkap Haikun.
FGD ini menghasilkan berbagai masukan dari mahasiswa yang menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya lokal, inovasi bisnis daerah, serta transparansi pengelolaan BUMD. Semua sepakat bahwa sinergi antara pemerintah, BUMD, dan mahasiswa adalah jalan bersama menuju Luwu Timur yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.