Vonny Ameliani Soan ke Para Senior KNPI, Menautkan Silaturahmi dan Menguatkan Konsolidasi

ruminews.id, Makassar — Dalam senyap sore yang mengalun pelan di Kota Daeng, langkah Vonny Ameliani Suardi kembali menapaki jejak para seniornya. Ada rasa hormat yang dibawa, ada tekad yang disimpan, dan ada harapan yang ia titipkan pada setiap salam yang terjabarkan. Hari ini, ia bersilaturahmi sekaligus melakukan konsolidasi dengan sejumlah tokoh lintas generasi di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), sebagai bagian dari ikhtiar membangun energi besar pemuda Sulawesi Selatan.

Salah satu pintu yang ia ketuk adalah kediaman Nimatullah, tokoh yang namanya telah mengisi banyak lembar perjalanan pergerakan. Dikenal sebagai politisi, aktivis, sekaligus alumni KNPI Sulsel, Nimatullah adalah sosok yang dalam pandangan banyak anak muda, merupakan mata air pengalaman jernih, deras, dan memberi arah.

Pertemuan keduanya berlangsung hangat. Seperti dua gelombang yang saling menyapa di tepian pantai, percakapan itu mengalir tanpa sekat: tentang sejarah pergerakan pemuda, tentang tantangan lintas waktu, hingga tentang kebutuhan KNPI untuk berdiri kokoh sebagai rumah besar yang memayungi keberagaman visi generasi.

Vonny datang tidak hanya membawa diri, tetapi membawa kesungguhan. Dalam dirinya, para senior melihat kobaran yang belum padam, semangat baru yang ingin menyambung benang panjang estafet kepemimpinan. Sementara Vonny sendiri, dengan segala hormat, menimba petuah dari mereka yang telah lebih dulu menempuh jalan panjang organisasi.

“Silaturahmi adalah nadi organisasi,” begitu kira-kira yang terpantul dari suasana pertemuan itu. Bahwa kekuatan KNPI bukan hanya terletak pada nama besar, tetapi pada kelapangan hati untuk saling merawat hubungan, menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Di akhir pertemuan, Vonny meninggalkan rumah Nimatullah dengan langkah yang lebih teguh. Ada sinar keyakinan yang tumbuh, bahwa perjalanan konsolidasi ini bukan sekadar ritual politik organisasi, melainkan upaya menyulam kembali jati diri pemuda Sulsel: kuat dalam persaudaraan, matang dalam gagasan, dan kokoh dalam komitmen.

Dan di langit Makassar yang mulai temaram, tersimpan harapan bahwa generasi yang datang tidak hanya berjalan, tetapi bergerak dengan kesadaran, menghormati akar, dan menyiapkan cahaya untuk masa depan.

Scroll to Top