ruminews.id, Makassar — Dalam suasana yang tenang dan penuh keakraban, ruang pertemuan Hotel LaMacca sore itu menjadi saksi lahirnya percakapan intelektual yang bernas dan menggugah kesadaran. Para peserta Intermediate Training (LK2) Tingkat Nasional HMI Cabang Makassar Timur tampak menyimak dengan saksama ketika Tubagus Damanhuri, S.Hum., M.Phil., tampil membawakan materi bertajuk “Rekonstruksi NDP: Sebuah Jalan Menuju Pembaharuan Pemikiran dan Gerakan HMI.”
Dengan gaya tutur yang tenang namun berwawasan luas, Tubagus Damanhuri mengajak peserta untuk kembali menelusuri akar ideologis Himpunan Mahasiswa Islam melalui Nilai Dasar Perjuangan (NDP) bukan sebagai teks yang beku, tetapi sebagai ruh yang harus terus hidup dan berkembang mengikuti dinamika zaman. Ia menekankan bahwa rekonstruksi NDP bukan berarti menanggalkan nilai-nilai dasar Islam, melainkan meneguhkannya dalam konteks modern yang lebih relevan dan aplikatif.
“NDP adalah fondasi ideologis yang lahir dari kesadaran sejarah dan tanggung jawab intelektual,” ungkapnya. “Namun setiap generasi memiliki tugasnya sendiri: bukan hanya menghafal, tapi juga menafsirkan ulang, agar perjuangan HMI tetap berdenyut di tengah perubahan sosial dan global yang terus bergerak.”
Forum berjalan tertib, tenteram, dan penuh keakraban. Para peserta duduk melingkar dalam suasana hangat, menyimak setiap kalimat pemateri dengan pandangan serius namun bersahabat. Diskusi pun mengalir dengan dinamis penuh semangat dialog, tetapi tetap menjaga etika keilmuan dan persaudaraan. Sesekali tawa kecil pecah di sela penjelasan, menandakan bahwa forum ini tak hanya mengasah intelektual, tetapi juga membangun kedekatan emosional antarkader.
Dalam paparannya, Tubagus Damanhuri juga menyoroti pentingnya pembaruan pemikiran dan gerakan HMI sebagai bagian dari proses panjang menuju kematangan ideologis. Ia mengingatkan bahwa HMI lahir bukan sekadar untuk melahirkan aktivis, melainkan manusia pembaharu mereka yang berpikir dengan akal Islam, berjuang dengan semangat keadilan, dan berkarya dengan tanggung jawab sosial.
“Gerakan HMI yang sejati adalah gerakan yang sadar akan nilai dan realitas. Pembaruan pemikiran harus berjalan seiring dengan pembaruan praksis, agar NDP tetap menjadi kompas dalam setiap langkah perjuangan kader,” tegasnya.
Ketika sesi berakhir, tepuk tangan bergema lembut bukan hanya sebagai tanda apresiasi, tapi juga penghormatan terhadap gagasan yang menyentuh nurani. Beberapa peserta masih tampak berdiskusi santai dengan pemateri, menandakan betapa forum tersebut bukan sekadar ruang belajar, melainkan ruang perjumpaan gagasan dan kesadaran.
Malam itu, Intermediate Training LK2 HMI Cabang Makassar Timur kembali mempertegas misinya: menumbuhkan kader yang berpikir tajam, berjiwa kritis, namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam. Melalui materi “Rekonstruksi NDP: Sebuah Jalan Menuju Pembaharuan Pemikiran dan Gerakan HMI,” semangat pembaruan itu kembali menyala meneguhkan bahwa HMI akan terus hidup selama kadernya berani berpikir, beriman, dan berjuang dengan penuh kesadaran.