Sultan Pakunegara Ingatkan: Perkuat Food Safety, Waspadai Sabotase Dalam Program MBG.

ruminews.id – DYMM Sultan Mulia Kusuma Nata Pakunegara, Sultan Pakunegara XV dari Kesultanan Pakunegara Sanggau, Kalimantan Barat, mengingatkan pemerintah agar tidak menganggap remeh kasus keracunan massal yang terjadi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Sultan, gejala yang dialami para siswa seperti kejang-kejang tidak cukup dijelaskan hanya sebagai akibat makanan basi. “Ada indikasi kontaminasi serius, bahkan tidak menutup kemungkinan adanya unsur sabotase,” tegas Sultan

Sultan juga menekankan pentingnya monitoring cepat di sekolah. Setiap sekolah perlu menyimpan sampel makanan untuk diuji segera bila ada gejala aneh, serta membentuk tim tanggap darurat forensik bersama BPOM, kepolisian, dan aparat keamanan. Transparansi publik harus dijaga dengan memberikan laporan terbuka setiap insiden agar kepercayaan masyarakat terhadap program MBG tidak luntur.

Di sisi lain, Sultan mengusulkan model subsidi langsung khusus untuk daerah 3T (tertinggal, terluar, terpencil). Dengan bantuan sekitar Rp300.000 per siswa per bulan, orang tua dapat membeli bahan pangan bergizi segar seperti ayam, telur, ikan, tahu tempe, dan susu. Sekolah tetap berfungsi sebagai pengawas melalui catatan harian pola makan anak. Skema ini dinilai lebih aman, tepat sasaran, sekaligus meringankan beban keluarga miskin yang tinggal di wilayah sulit dijangkau logistik.

Menurut Sultan, MBG adalah investasi penting bagi generasi emas bangsa, namun pelaksanaannya harus adaptif. Di wilayah perkotaan dapat dijalankan dengan sistem dapur terpusat yang terstandar, sementara di 3T lebih cocok dengan subsidi langsung. “Tujuannya sama: anak-anak Indonesia harus sehat, cerdas, dan terlindungi dari keracunan maupun ancaman sabotase,” tegas Sultan.

Scroll to Top