OPINI

Kopi dan Inspirasi Revolusi Prancis

ruminews.id – Pada awal abad ke-18, seorang Italia bernama Francesco Procopio Dei Coltelli membuka sebuah kedai kopi bernama Le Procope di Paris. Siapa sangka, revolusi Prancis yang termahsyur itu berawal dari obrolan-obrolan di kedai kopi ini.

Procope menjadi tempat untuk berbagi informasi hingga dikenal sebagai tempat untuk pencerahan karena kalangan intelektual pun berkumpul di tempat ini. Beberapa seniman dan intelektual Paris seperti JJ Rousseau, Diderot, Voltaire, dan Pirot, menjadi pelanggan setia.

Diskusi di Le Procope makin panas karena mulai membicarakan soal pemisahan kekuasaan dalam negara. Hal ini terkait dengan perkembangan di Paris yang rakyatnya mulai mengkritik kekuasaan absolut raja.

Ketika mulai menemukan dimensi sosialnya, kopi tak lagi sekedar minuman yang rutin dikonsumsi, tapi juga terlibat dalam banyak perubahan sosial-politik di Eropa. Linda Civitello mengatakan, untuk kali pertama orang (Eropa) memiliki alasan untuk berkumpul di ruang publik tanpa melibatkan alkohol. Kegiatan ini pun berkembang menjadi rutinitas sosial yang bersifat politis. Sebagaimana ditulis situs The Economist pada 7 Juli 2011, “Back to the coffee house”, pada era tersebut konsep media massa belum lagi dikenal. Berita tersebar dari mulut-ke mulut di kedai-kedai kopi, melalui proses dialogis.

Pada tahun 1675, Raja Inggris, King Charles II membuat pernyataan tentang pelarangan kedai kopi, dengan alasan dapat membuat orang mengabaikan tanggung jawab sosial dan menggangu stabilitas kerajaan. Hal serupa sempat terjadi di jerman, ketika popularitas kopi sudah mendapatkan dimensi sosialnya, sang penguasa, Frederick The Great (1977) mengeluarkan pernyataan yang mendukung minuman tradisional jerman, yaitu bir dibanding dengan kopi.

Kisah diatas hanya satu dari banyak cerita bagaimana kopi digambarkan mampu memberi daya inspirasi bagi gerakan perubahan sosial. Kandungan kafein dari kopi mengaktifkan akal yang tertidur, melahirkan rantaian inspirasi dan menciptakan sebuah gerakan dan aksi sosial yang revolusioner.

Sudah ngopi pagi ini?!

Erwin Lessy

Share Konten

Opini Lainnya

125f1288-fa4e-41c2-86a1-372bf1ab10c3
Pemerintah Perlu Segera Menetapkan Sumatera sebagai Bencana Nasional
42960A67-A485-48E5-BE6F-656CC1C2E077
DARURAT ! Perusahaan Tambang Menjajah Masyarakat Sulawesi Selatan Atas Nama Investasi ‼️
2163cfaa-0c1f-48f6-9600-20ff2d683cc8
Menitip Api Perjuangan: Dukungan Ketum Badko HMI Sulselbar Periode 2021-2023 untuk Vonny dan Masa Depan KNPI Sulsel
0d8c1241-e521-490f-9930-5bbdc11f383f
Negara Membiarkan Hutan Gundul, Rakyat Dihanyutkan: Jejak Bencana dari Aceh hingga Sumatra
fdd98c0d-6dd9-4488-87a6-50111da94267
Bencana sebagai Panggung: Ketika Kekuasaan Menari di Atas Luka Rakyat
fef8fc68-7300-427e-9d87-4bc70b8f4eef
Ekoteologi Kemenag VS Serakahnomics Perusahaan Kayu
6e4bcdb8-a5ee-42fb-8bce-82b8c0f35fc4
Kenapa Tindakan Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Semakin Meningkat?
ff6f3bf6-6737-47de-9c55-07b3a931beaa
Demokrasi dan Kritik Otoritarianisme dalam Perspektif Cak Nur
24e8156c-9f0e-48aa-ac49-a662449bce31
Tangisan akar, batangnya di babat habis-habisan
WhatsApp Image 2025-11-25 at 22.57
Hari Guru Nasional: Luka di Balik Tanda Jasa
Scroll to Top