OPINI

Ilusi Kehendak Sadar dan Manusia Yang Selalu Tidur

Daniel Wegner (1948 – 2013) adalah seorang psikolog sosial yang terkenal karena penelitian dan teorinya tentang kesadaran, kehendak, dan pengaruh sosial. Dia mengajar di Universitas Harvard dan dikenal luas berkat karyanya yang inovatif dalam memahami bagaimana manusia mengalami kehendak dan kontrol. Wegner menulis sebuah buku menarik yang berjudul The Illusion of Conscious Will (Ilusi Kehendak Sadar), bahwa banyak dari apa yang kita anggap sebagai keputusan sadar sebenarnya adalah ilusi. Ia menunjukkan bahwa otak kita sering menciptakan narasi tentang kehendak dan kontrol setelah tindakan terjadi.

Wegner berpendapat bahwa kehendak sadar tidak benar-benar menjadi penyebab langsung dari tindakan yang kita lakukan. Sebaliknya, tindakan kita dapat terjadi secara otomatis di otak, dan kehendak sadar hanya muncul sebagai narasi yang dijelaskan oleh otak setelah tindakan terjadi. Dengan kata lain, otak menciptakan perasaan bahwa kita secara sadar memilih tindakan, meskipun sebenarnya proses bawah sadar mungkin yang lebih dominan dalam menentukan tindakan kita.

Kita merasa bahwa kehendak kita menyebabkan tindakan kita, namun hal ini bisa jadi hanya ilusi. Sensasi kehendak muncul karena otak mengaitkan niat dengan tindakan, tetapi ini tidak berarti niat tersebut benar-benar menyebabkan tindakan tersebut. Berbagai penelitian psikologis menunjukkan bagaimana seseorang bisa merasa bahwa mereka mengendalikan suatu tindakan padahal tindakan tersebut disebabkan oleh faktor eksternal atau otomatis. Dalam tinjauan neurosains, karena sirkuit kebiasaan sudah begitu kuat sehingga apa yang seringkali dilakukan seseorang sebenarnya bersifat otomatis dan tanpa sadar dilakukan. Akan tetapi di sisi lain, hal ini seringkali dirasa sebagai pilihan sadar dan kehendak sadarnya.

Banyak orang memiliki kebiasaan menyentuh wajah, seperti menggaruk hidung, merapikan rambut, atau menyentuh dagu, tanpa benar-benar menyadari bahwa mereka melakukannya. Setelah tindakan selesai, ia mungkin tiba-tiba sadar bahwa dirinya sedang menyentuh wajahnya dan merasa bahwa ia memilih untuk melakukannya, meskipun tindakan itu dilakukan secara otomatis.

Setelah menyentuh wajah, seseorang mungkin berasumsi bahwa tindakan tersebut merupakan keputusan sadarnya, padahal itu adalah respons otomatis atau kebiasaan yang terjadi tanpa perhatian sadar. Terkadang, ketika menonton televisi atau melakukan tugas lain, seseorang tanpa sadar mengambil makanan ringan dari mangkuk atau kantong dan memakannya. Ketika mereka menyadari bahwa makanan tersebut hampir habis, mereka mungkin merasa bahwa mereka memutuskan untuk makan sepanjang waktu, padahal tindakan tersebut terjadi tanpa kesadaran penuh.

Maka menjadi wajar jika seringkali seseorang melakukan “rasionalisasi” atas tindakan tak sadarnya, hanya untuk menunjukkan bahwa itu adalah pilihan sadarnya dengan membeberkan argumentasi yang nampak “rasional”. Padahal tindakannya mendahului argumentasinya, sehingga argumentasi tersebut sesungguhnya hanya bersifat “rasionalisasi” tindakan tak sadar yang telah dilakukan.

Penelitan Daniel Wegner menunjukkan kepada kita bahwa betapa banyaknya manusia yang sesungguhnya berada dalam keadaan tidur. Karena hampir setiap perbuatannya bukan karena pilihan sadarnya, melainkan karena digerakkan secara otomatis akibat pengaruh-pengaruh eksternal. Bergerak dalam kondisi tidur (ketidaksadaran) dalam aktivitas sehari-hari.

Penelitian Wegner ini menunjukkan bahwa betapa banyak manusia yang sesungguhnya digerakkan oleh kecenderungan jasmaniahnya (makan, minum, seks, dan hasrat keinginan) semata. Karena semua itu dipicu oleh faktor-faktor eksternal. Sedangkan hanya sedikit orang yang benar-benar terjaga di dalam hidupnya dan menggunakan kehendak sadarnya untuk benar-benar memilih tindakannya.

Terkait hal ini, seorang sufi memberi nasehat, “Luangkan waktu 4 sampai 5 menit sebelum kalian tidur untuk merenungkan setiap perbuatan yang kalian lakukan pada hari tersebut, jika ada perbuatan yang sesuai dengan Ridho Allah Ta’ala maka bersyukurlah atas hal tersebut, dan jika ada perbuatan yang tidak sesuai dengan Ridho-Nya maka mohon ampunlah pada-Nya. Lakukanlah metode ini di setiap hari yang kalian lewati, meskipun metode ini sulit dan menyusahkan akan tetapi ia adalah kunci keselamatan dan kemenangan.”

Share Konten

Opini Lainnya

b6460e08-cba5-4b7d-8479-02ce12854cb4
Membongkar Ilusi Pembangunan dalam Program Satu Juta Rumah dan Urbanisasi Kota Makassar
d3553628-3ec5-4e49-82eb-a01620c46b8b
Kampus Adalah Arena, Pilih Cara Bermain Mu
3c7b0ea5-4e5a-43a4-95e0-0383cc642453
Bahasa Kekuasaan di Era Prabowo: Politik Tutur dan Disiplin Wacana
07fca8cd-2d90-4c07-b3b0-cb7cf645a0bf
Sejarah Pembersihan Etnis Di Palestina
WhatsApp Image 2025-11-12 at 23.18
Hari Kesehatan Nasional: Alarm dari Luka Para Tenaga Kesehatan
WhatsApp Image 2025-11-12 at 23.19
HKN 2025: Cita Transformasi Kesehatan Dengan Enam Pilar Yang Rapuh
f874040f-0065-4663-aa63-45a87f3ccb03
MBG dan Sekolah Rakyat, Simbol Generasi Sehat dan Mempersiapkan Masa Depan
e766f7f9-d936-415d-9602-5f78f2edb292
Pahlawan Palsu di Balik Kisah Cinta Kerajaan
58d3f0d4-36aa-46dd-a0f4-5e42f2c545a0
Cara Mengatasi Sulit Tidur: Belajar Menyerahkan Kendali Agar Otak Dan Jiwa Bisa Seimbang Alami
IMG-20251031-WA0036
Hukum di Punggung Kekuasaan: Ketika Keadilan Menjadi Bayangan dari Kuasa
Scroll to Top