Menolak Lupa kasus Proyek Bola Soba

ruminews.id – Ditengah gemuruh pembangunan infrastruktur yang terus diklaim sebagai kemajuan Kabupaten Bone, ada satu bangunan yang kini berdiri seperti monumen kegagalan: Proyek Bola Soba. Proyek bernilai sekitar Rp. 10,7 miliar yang seharusnya selesai pada akhir juni 2023 itu justru mangkrak, terbengkalai, dan menjadi bukti telanjang bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam pengelolaan anggaran dengan dugaan korupsi pada proyek yang menelan biaya Rp10,7 Miliar. Dikerjakan oleh CV Megah Jaya, proyek ini mestinya menjadi wajah baru sebagai ikon kebudayaan Bone, tetapi justru berubah menjadi wajah ketidakjelasan yang sampai hari ini masih menghantui masyarakat.

Yang membuat publik semakin geram adalah lambannya penanganan kasus ini oleh pihak berwenang. Laporan dugaan penyimpangan proyek tersebut sudah lama bergulir di polres bone, namun hingga Jum’at, 21 November 2025, tidak ada perkembangan signifikan yang dapat menenkankan hati masyarakat. Waktu berjalan tahun berganti, tapi kasus ini seolah diam di tempat.

“Sepertinya Kapolres Bone yang sekarang tidak serius tuntaskan kasus bola soba Bone terbukti sampai sekarang belum ada proses yang berjalan, Mungkin beliau tidak berani tangani kasus ini,” Tegas Rusdi Sekum Partai Gelora Bone.

Masyarakat Bone hari ini bertanya dengan nada yang semakin tajam: apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa proses hukum pada sebuah proyek bernilai miliaran rupiah tampak begitu lamban? Apakah penyelidikannya berjalan? Jika iya, sejauh mana? Jika tidak, apa kendalanya? Mengapa publik tidak diberi penjelasan yang layak, padahal dana yang digunakan adalah uang rakyat? Pertanyaan-pertanyaan ini bukan sekadar ungkapan emosi—ini adalah bentuk kontrol publik yang sah terhadap penggunaan anggaran daerah.

“Saya begitu miris apabila kasus ini mandek begitu saja bola soba bukan hanya sekadar rumah pajangan melainkan sebagai ikon kebudayaan bone, yang katanya kota beradat,” Tegas Arly Ketua Umum DPK KEPMI BONE LATENRIRUWA

Sampai jawaban itu muncul, publik tidak akan berhenti menagih. Menolak lupa bukan sekadar seruan—ini adalah kewajiban moral untuk memastikan bahwa uang rakyat tidak hilang begitu saja tanpa pertanggungjawaban.

Kami tetap berharap bahwa polres bone dapat menyelesaikan kasus ini secara transparansi dan akuntabilitas, olehnya itu marilah kita bersama-sama membangun kabupaten bone yang betul-betul “KOTA BERADAT”.

#Menolak Lupa
#Tuntaskan kami percaya polres bone
#Aju maluru e mi diala parewa bola

Scroll to Top