ruminews.id – Jakarta, 12 Oktober 2025 – Langit seolah ikut mendung usai Timnas Indonesia menelan kekalahan pahit dari Irak pada laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di tengah hiruk-pikuk kritik dan kecewa, sebuah unggahan dari sang kapten, Asnawi Mangkualam, membelah keheningan media sosial bukan dengan kata-kata, melainkan dengan gambar yang berbicara lebih dalam dari seribu kalimat.
Sebuah foto lama.
Asnawi berdiri gagah di lapangan, senyum menembus kamera, di sampingnya sosok yang begitu dirindukan publik sepak bola tanah air Shin Tae yong, sang arsitek yang pernah menanamkan semangat juang tanpa gentar pada skuad Garuda.
Unggahan itu seolah membuka kembali lembaran masa lalu: masa ketika Indonesia berlari tanpa takut, berjuang tanpa pamrih, dan mencatat sejarah di bawah tangan dingin pelatih asal Korea Selatan itu.
Namun, tak butuh waktu lama hingga kolom komentar menjadi lautan emosi. Ratusan, bahkan ribuan suara tumpah ruah ada yang menyesali, ada yang merindu, ada pula yang marah.
Salah satu komentar yang paling banyak disorot datang dari akun @riosaputraa_01 yang menulis lantang: “Kembalikan Coach STY!”
Komentar itu menjadi gema, menyuarakan rasa yang sama di hati banyak pendukung Garuda rindu akan sosok yang pernah menyalakan api keberanian dalam dada para pemain muda.
Asnawi tanpa berbicara: tentang kehilangan, tentang kenangan, dan tentang cinta yang belum usai antara tim nasional dan pelatih yang pernah membuat bangsa ini bermimpi tinggi.
Kini, publik menatap ke depan dengan mata yang sama berharap, meski kecewa. Sebab, dalam sepak bola, seperti dalam cinta, kekalahan tak selalu akhir. Kadang, ia hanyalah jeda sebelum pertemuan yang lebih indah.