ruminews.id, Makassar – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) SAR Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menyelenggarakan pelatihan Medical First Responder (MFR) yang diikuti oleh 100 mahasiswa dari berbagai himpunan dan Mapala se-UNM. Kegiatan edukatif ini dilaksanakan di Gedung Bahasa Arab Kampus UNM pada Selasa, 30 Oktober 2025.
Pelatihan MFR ini merupakan program kerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) UKM SAR UNM, yang bertujuan untuk mengedukasi dan membuka wawasan mahasiswa UNM tentang pertolongan medis pertama dalam situasi darurat.
Muhammad Fajar Ananta Tholis, Kepala Pusat Diklat UKM SAR UNM, menjelaskan pentingnya pelatihan ini. Menurutnya, MFR adalah pengetahuan tentang pertolongan medis pertama yang sangat urgen dan wajib dimiliki, terutama dalam setiap aktivitas pencarian, pertolongan, hingga proses evakuasi korban bencana atau musibah.
“Program kerja pelatihan MFR kami adakan mengingat bahwa pengetahuan MFR harus dimiliki oleh setiap mahasiswa sebagai bekal melakukan pertolongan medis pertama dimanapun ia berada,” tambah Fajar.
Kegiatan ini dibawakan langsung oleh narasumber dari Basarnas Kelas A Makassar, dimulai dengan sesi penjelasan dan diskusi, kemudian dilanjutkan dengan sesi praktik langsung.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai pihak. Andi Rustam Efendi, Pendiri UKM SAR UNM, dalam sambutannya menekankan bahwa ilmu dan pengetahuan, khususnya tentang MFR, adalah hal paling penting yang harus dimiliki dalam melakukan pertolongan.
Apresiasi juga datang dari perwakilan Basarnas Kelas A Makassar, Arman, yang sangat menghargai inisiatif SAR UNM. Arman menyatakan bahwa pengetahuan tentang MFR adalah wajib dimiliki oleh setiap orang, mengingat musibah bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
“Di luar Negeri, apalagi di Negara Jepang, pengetahuan MFR telah diajarkan di lingkup sekolah dasar karena telah masuk dalam kurikulum pendidikan,” ungkap Arman, menekankan betapa fundamentalnya ilmu ini. Basarnas berjanji akan memberikan materi secara kompleks kepada para peserta.
Ketua Tim Work, Zara, berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak nyata bagi peserta.
“Dengan pelatihan ini, saya berharap peserta dapat meningkatkan skill, menjadi pembelajaran yang bermanfaat, dan yang utama, ketika situasi darurat dapat mengimplementasikan secara cepat pertolongan pertama sebelum bantuan medis tiba,” ujar Zara, menekankan aspek kesiapsiagaan peserta.
Dengan suksesnya kegiatan ini, UKM SAR UNM telah membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang tidak hanya berwawasan akademis, tetapi juga memiliki bekal kesiapsiagaan medis untuk menghadapi situasi darurat di masa mendatang.