ruminews.id, Pangkep – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pangkep, Fadli Muhammad, akhirnya angkat bicara menanggapi isu pemberhentian dirinya yang belakangan ramai diperbincangkan. Menurut Fadli, riak-riak tersebut sarat dengan kepentingan politik dan tidak berdasar secara struktural maupun konstitusional.
“Sejauh ini tidak ada persoalan antara saya dengan pengurus komisariat. Maka, wacana pemberhentian ini jelas sangat politis,” ujar Fadli dalam keterangannya, Senin (14/7/2025).
Ia juga mengingatkan kepada adik-adik komisariat agar tidak mudah dijadikan alat oleh pihak-pihak yang memiliki ambisi pribadi untuk merebut posisi ketua cabang. Fadli menegaskan, dirinya masih menjabat secara sah sebagai Ketua HMI Cabang Pangkep berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang masih berlaku hingga saat ini.
“HMI memiliki aturan main yang jelas. Usulan pemberhentian bisa disampaikan, tapi itu bukan dasar untuk mencopot ketua cabang, apalagi menunjuk penjabat (PJ) baru secara sepihak,” tegasnya.
Fadli pun menilai bahwa mosi tidak percaya yang diarahkan kepadanya tidak hanya cacat prosedural, tetapi juga berpotensi membahayakan marwah organisasi. “Bayangkan jika hanya karena mosi tidak percaya tanpa proses formal, seorang ketua bisa diberhentikan begitu saja. Ini preseden yang tidak baik bagi organisasi sebesar HMI,” jelasnya.
Di tengah polemik ini, Fadli menyampaikan bahwa dirinya bersama jajaran pengurus justru tengah fokus mempersiapkan pelaksanaan Latihan Kader (LK) II tingkat nasional yang akan digelar dalam waktu dekat.
“Sebenarnya saya enggan menanggapi, karena kami sedang bekerja maksimal untuk agenda besar organisasi. Tapi saya perlu luruskan agar kader tidak terpengaruh oleh dinamika yang bermuatan ambisi pribadi,” tutup Fadli.