Ruminews.id – ​Ditengah-tengah problematika pemanasan global dan krisis iklim yang dihadapi oleh banyak negara, Pertanian Indonesia justru terus mengalami trenpositif. Tentu hal tersebut tidak terjadi dengan begitusaja,melainkan kerja keras dari seluruh elemen yang bahu membahu. Mulai dari tata kelola kebijakanpemerintah, penguatan kapasitas sumber dayamanusia, dan kesadaran masyarakat akan pentingnyapertanian sebagai penyangga kehidupan yang berkelanjutan.
​Pertanian bukan hal yang bisa disepelekan, apalagi setiap tahun terjadi peningkatan angkakelahiran yang secara otomatis akan bertambah pula kebutuhan konsumsi akan pangan. Seperti berita yang dipublikasikan oleh CNN Indonesia bahwa ditahun2025 terdapat beberapa negara yang mulai mengalamikrisis pangan yang serius, khususnya untuk komoditasberas. Beberapa negara tersebut diantaranya adalah : Malaysia, Jepang, Kenya, Fiilipina dan beberapanegara lainnya.
​Berbanding terbalik dengan yang dialami oleh Indonesia, dimana pada tahun 2025 jusrtu mengalamipenurunan impor secara signifikan, yaitu hanya 364,3 ribu ton, padahal dua tahun sebelumnya mengalamiimpor beras besar-besaran, pada tahun 2023 sebanyak3,06 juta ton dan puncaknya pada tahun 2024 denganimpor sebanyak 4,52 juta ton. Menurunnya jumlahimpor beras tentu dipengaruhi karena meningkatnyahasil produksi beras nasional sebesar 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton dari produksi tahunsebelumnya, atau naik 13,54 persen dibanding periodeyang sama pada tahun 2024. Tentu meningkatnyaproduksi  beras nasional tidak terlepas dari kerja kerasdan berbagai terobosan kebijakan Bapak Andi Amran Sulaeman selaku Menteri Pertanian dan keterlibatanberbagai elemen untuk saling bahu membahu.
Berbagai terobosan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dibawahpemerintahan Presiden Prabowo membawa anginsegar untuk Masyarakat. Adapun beberapa diantaranyaadalah:
1. Kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)
Diawal tahun 2025, tepatnya pada bulan januarimulai diberlakukan HPP gabah sebesar Rp 6.500,00 dan HPP jagung sebesar  Rp 5.500,00, masing-masing mengalami kenaikan dari tahun sebelumnyasebesar Rp 500,00. Tentu kenaikan HPP tersebutmenjadi bagian dari komitmen Prabowo untukmensejahterakan rakyat.
2. Reformasi Distribusi dan Harga Eceran Tertinggi(HET)
Pupuk bersubsidi bagian terpenting darikebutuhan setiap petani dalam menunjangproduktivitas hasil pertanian. Beberapa tahunsebelumnya terdapat kelangkaan dan harga yang begitu sulit terjangkau. Bahkan proses penyaluranterbilang begitu rebut dan berbelit. Sebelumakhirnya Menteri Pertanian melakukan reformasi distribusi pupuk subsidi, dimana yang awalnyaharus melalui proses birokrasi yang sangat panjangkini langsung dari pabrik pupuk ke serah ataupengecer resmi sesuai Perpres.
Selain mempermudah penyaluran, Pemerintahjuga menurunkan HET Sesuai Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor1117/Kpts/SR.310/M/10/2025. Kebijakan inibertujuan memastikan petani mendapatkan pupukdengan harga terjangkau untuk meningkatkan produktivitas, dengan pengawasan distribusi yang ketat agar sampai ke tangan petani. Penurunanharga pupuk subsidi sebesar 20% tentu sangat berdampak positif bagi Masyarakat, salah satunyaadalah akan menekan biaya produksi.
Untuk terus meningkatkan produksi hasilpertanian, tentu dibutuhkan lahan yang memadai. Maka optimalisasi lahan serta cetak sawah menjadiprogram prioritas Kementerian Pertanian sebagaiLangkah strategis untuk mewujudkan swasembadapangan nasional. Adapun target pencetakan sawah baru seluas 225 ribu ha dan 851 ribu ha untukoptimalisasi lahan. Selain Oplah dan cetak sawah, sarana produksi seperti alat mesin pertanian(Alsintan) juga terus dilakukan penyediaan dan pemerataan diberbagai daerah.
Salah satu terobosan yang menjadi titik pentingyang dilakukan oleh Menteri Pertanian adalahmelibatkan anak muda dalam program PetaniMilenial dan Brigade Pangan. Langkah tersebutjelas untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi dewasa ini, yaitu terjadinyapenurunan regenerasi yang ingin terlibat menjadipetani. Sehingga dibukakannya ruang tersebutsebagai upaya mendorong anak muda untuk memanfaatkan potensi pertanian sebagai penyanggaekonomi nasional.
Apalagi didukung dengan system pertanian yang semakin modern, dengan dilakukannyatransformasi system pertanian. Salah satunyaadalah mekanisasi sebagai pengganti sistempertanian konvensional. Mekanisasi dilakukanmulai dari pengolahan lahan, masa tanam, pemeliharaan, panen hingga pascapanen. Adapuntujuan utama mekanisasi adalah untuk mendorongefisiensi, produktivitas, hingga peningkatankualitas.
• Dari Pertanian Untuk Indonesia Emas
Indonesia Emas 2045 bukan sebatas cita-cita tanpaarti, melainkan spirit untuk terus melangkah maju. Ditengah tantangan perkembangan zaman, dan pesatnya kemajuan teknologi, sektor pertanianmenjadi kunci untuk keberlangsungan kehidupan, yang menopang kebutuhan utama setiap manusia. Apalagi ditengah-tengah problematika krisis iklimyang mengancam ketahanan pangan berbagai negara. Sehingga Indonesia dengan potensi yang begitumelimpah sebagai negara agraris harusmemanfaatkannya semaksimal mungkin.
Apalagi dengan kondisi geopolitik yang tidakbegitu stabil, baik di eropa maupun diasia terjadiketegangan dibeberapa negara. Sehingga cadangan ketersediaan pangan nantinya akan menjadi kuncibagi negara manapun untuk bertahan. Maka denganhal tersebut selaras dengan salah satu asta cita Bapak Prabowo yaitu swasembada pangan nasional.
Dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, tentu dibutuhkan keterlibatan seluruh unsur dan elemen, salah satunya adalah generasi milenial dan gen z. Dibalik sulitnya lapangan pekerjaan di kota-kota, terdapat peluang emas di desa-desa, yaitu sektorpertanian. Saatnya anak muda mengubah paradigma, melepas ego dan gengsi untuk menjadi petani. Sebabdukungan berbagai kebijakan dari Menteri Pertanianadalah langkah nyata menjawab keresahan sulitnyalapangan pekerjaan di sektor industri.
Sehingga jika Indonesia telah sampai pada swasembada pangan, dan anak muda menjadi bagiandidalamnya, maka Indonesia tidak perlu lagi cemas, Indonesia akan benar-benar berdaulat. Kita tidak lagibergantung pada impor pangan dari negara lain, justru negara-negara lainlah yang kelakmembutuhkan ekspor dari Indonesia. Dan jikapeluang ekspor semakin terbuka, maka penyerapanhasil penan akan optimal dan  kesejahteraan para petani pasti akan terwujud.
Dengan dukungan pemerintah melalui program hilirisasi pertanian, akan menunjang perekonomian. Dimana hasil panen tidak langsung dikirim begitusaja dalam bentuk bahan mentah, tapi dilakukanpengolahan dalam negeri untuk meningkatkan nilaijual ekspor. Contoh nyata adalah komoditas kelapayang ada di Maluku utara, yang biasanya melakukanekspor kelapa dalam bentuk bahan mentah  yang hanya bernilai sekitar Rr Rp.3.000 kini melonjaksecara drastis setelah dilakukan pengolahan dalambentuk coconut milk atau coconut water maka nilaiekspornya dapat mencapai sekitar Rp 40.000 hinggaRp 50.000.
Apalagi Indonesia sebagai negara agraris denganiklim tropis memiliki potensi komoditas yang begitumelimpah, sehingga kedepan generasi muda harusmengubah paradigma dan berani mengambilLangkah.