ruminews.id, Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2013-2015, Arief Rosyid Hasan, memberikan respons tegas dalam unggahannya terhadap pernyataan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut, “Kalau tak tumbuh dari bawah, pasti bukan PMII, itu HMI.”
Menanggapi Pernyataan Cak Imin: “Kalau Tak Tumbuh dari Bawah, Pasti Bukan PMII, Itu HMI Arief Rosyid Hasan (Ketum PB HMI 2013-2015) Pernyataan Cak Imin tersebut disampaikan dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) yang belakangan menuai beragam tanggapan, khususnya dari kalangan kader dan alumni HMI. Melalui akun media sosialnya, Arief Rosyid menyebut pernyataan itu sebagai “ahistoris, simplistik, dan menyesatkan.”
Arief menegaskan bahwa HMI sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, didirikan pada 5 Februari 1947 di tengah perjuangan kemerdekaan, justru tumbuh dari kekuatan akar rumput, bukan dari elit kekuasaan. “HMI tumbuh dari semangat keumatan dan kebangsaan yang mengakar kuat di tengah masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa yang merasakan langsung tantangan sosial dan nasional pada masa penjajahan dan revolusi,” tulis Arief dalam unggahannya.
Arief juga bilang, kalau kelakar Cak Imin jadi bentuk nggak paham sejarah sekaligus kontribusi besar HMI buat bangsa dan negara.
Ia pun menyayangkan kelakar Cak Imin itu, seharusnya Ketum PKB tersebut bisa kasih ungkapan yang arif dan bijak. “Pernyataan seperti itu tidak mendidik publik, apalagi generasi muda, yang seharusnya diajak bersatu menghadapi tantangan bangsa,” ucap Arief.
Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk menempatkan sejarah gerakan mahasiswa secara adil dan proporsional. Jangan jadikan kekayaan sejarah organisasi menjadi alat untuk saling menjatuhkan. Baik HMI, PMII, PMKRI, GMNI, GMKI, KAMMI, dan lainnya- semua telah berkontribusi besar dalam membangun Indonesia. Salam Pergerakan.
Yakin Usaha Sampai!