Ruminews.id – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Sulsel menyoroti dampak buruk ekspansi perkebunan kelapa sawit di Luwu Timur dan Luwu Utara, yang menyebabkan deforestasi besar dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Hal ini disampaikan oleh Ketua Bidang Lingkungan Hidup BADKO HMI Sulsel, Ahmad Muzawir, pada Rabu (15/01/2024).

Muzawir mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap perusahaan besar seperti PT. Perkebunan Nusantara, PT. Agro Muko Lestari, PT. Luwu Timur Agro dan PT. Cargill Indonesia yang terlibat dalam pengembangan perkebunan sawit. Ia menilai potensi kejahatan lingkungan, seperti penyerobotan hutan dan pencemaran, semakin meningkat.
Ia juga mendorong penerapan Sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) untuk memastikan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Selain itu, BADKO HMI Sulsel meminta Polda Sulsel untuk mengusut aktivitas perkebunan sawit yang selama ini luput dari perhatian.
“Industri sawit di Sulsel sudah berdampak buruk, terutama di Luwu Timur dan Luwu Utara. Kami berharap tindakan tegas segera diambil untuk melindungi lingkungan dan masyarakat, serta mendorong keberlanjutan industri kelapa sawit yang bertanggung jawab,” ujar Muzawir.
Harapan BADKO HMI Sulsel agar pemerintah dan aparat penegak hukum dapat memberikan efek jera kepada perusahaan-perusahaan yang tidak mematuhi regulasi lingkungan dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat dan kelestarian alam.