Ruminews.id – Indonesia 5 tahun terakhir wacana, diskursus, perdebatan terkait Artificial Intelligence (Ai) di bahas di kampus kampus, dunia bisnis, pemerintahan bahkan warung kopi seperti tsunami informasi yang menghantam berbagai macam perspektif, beragam reaksi, ada yang menyambutnya dengan gegap gempita, ada yang latah dengan narasi Ai ada juga yang menganggap itu hanyalah tren dari transfrormasi teknologi, ada juga cuek dengan perkembangan teknologi ini.
Jauh kedalam pembahasan ini saya sedikit tergelitik sekaligus terhentak ketika mencari sejarah dari perkembangan Ai ini, mulai dari Alan Turing membangun fondasi teori komputasi menciptakan “Tes Turing ‘ untuk menilai kecerdasan mesin , kemudian John Von Neumann sampai Norbert wiener dengan pengembangan teori sibernetika yang merupakan pondasi dari sistem kontrol pemebelajaran mesin. Di kesempatan yang lain ada John McCarthy yang di juluki bapak Ai karena meciptakan istilah ”Artificial Intelligence” saat konferensi dartmonth 1965 dan mengembangkan Bahasa pemrograman LISP, kemudian ada Marvin Minsky yang mendirikan laboratorium Ai Di MIT yang menjadi pelopor jaringan saraf tiruan , lalu ada juga Joseph Weizenbaum yang mengembangkan chatbot pertama Bernama “Eliza” tahun 1966 dan masih banyk lagi tokoh tokoh pelopor Ai yang tidak bisa saya sebutkan satu satu, sampai kemudian ada revolusi deep learning dan Ai modern oleh Yann LeCunn , Andrew Ng dan Demis Hassabis. Kemudian ada tokoh tokoh bidang teori dan aplikasi Ai disini ada Elon Musk pendiri OpenAi dan penegembangan Ai yang aman utuk manusia, lalu ada Fei -Fei Li sampai Timnit Gebru yang meneliti terkait bias dari algoriritma Ai dan mempromosikan keadilan etis dalam pengembangan Ai.
Tulisan ini bukan membahas tentang Sejarah Ai dan saya tidak akan masuk ke ranah itu, cukup mencari gunakan search engine atau gunakan Chat GPT, MetaAi dsb pasti ketemu.

Kembali ke judul tulisan saya diatas yaitu Mind Uploading sebenarnya ini meminjam kosakata dari Hans Moravec tentang pengunggahan kesadaran manusia ke mesin merupakan konsep futuristik yang sudah usang dimana dia mengusulkan bahwa kesadaran manusia, termasuk pikiran, memori, dan identitas, dapat dipindahkan dari otak biologis ke sistem komputer atau mesin. Konsep ini adalah bagian dari pandangan Moravec tentang transhumanisme dan masa depan di mana manusia dapat melampaui keterbatasan biologis mereka melalui teknologi, didalam bukunya yang berjudul Mind Children yang terbit di tahun 1988,
Saya mencoba mendasarkan ide itu pada beberapa asumsi berikut :
Otak manusia adalah sistem biologis yang memproses informasi menggunakan neuron dan sinapsis. Semua aktivitas mental, seperti ingatan, emosi, dan kesadaran, dianggap sebagai pola data yang dapat direplikasi , kemudian Jika kesadaran berasal dari proses fisik di otak, maka tidak ada alasan mengapa proses ini tidak dapat dimodelkan atau disimulasikan pada mesin yang cukup kompleks, serta dengan kemajuan teknologi, terutama di bidang AI, robotika, dan komputasi kuantum saya percaya bahwa mesin suatu hari nanti akan memiliki kapasitas untuk meniru atau bahkan melampaui kemampuan otak manusia. Dan jika teknologi sudah sampai di titik itu maka proses pengunggahan atau meng upload kesadaran sudah bisa dilakukan
Moravec mengusulkan beberapa langkah hipotetis untuk mengunggah kesadaran manusia ke mesin:
- Pemetaan otak secara detail,karena setiap neuron, sinapsis, dan pola konektivitas otak manusia harus dipetakan dengan presisi tinggi, teknologi seperti brain scanning tingkat lanjut atau nanoteknologi bisa digunakan untuk membuat model lengkap struktur otak.
- Simulasi aktivitas otak,Setelah peta otak diperoleh, aktivitas listrik dan kimia otak disimulasikan dalam komputer. Model simulasi ini akan menangkap pola-pola dinamis yang membentuk pikiran manusia.
- Transfer data ke mesin. Otak yang berhasil dimodelkan, data tersebut diunggah ke mesin atau komputer yang memiliki kapasitas untuk menjalankan simulasi otak. Dalam skenario ini, otak biologis tidak lagi diperlukan, dan “diri” manusia akan eksis dalam bentuk digital.
- Integrasi ke sistem robotik.Kesadaran digital ini dapat diintegrasikan ke tubuh robotik untuk memberikan pengalaman fisik, atau dibiarkan hidup di dunia virtual
Moravec percaya bahwa pengunggahan kesadaran dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk Keabadian, dengan meninggalkan tubuh biologis yang fana, manusia dapat hidup selama teknologi memungkinkan.Peningkatan Kapasitas ,dalam bentuk digital, kesadaran manusia dapat ditingkatkan, seperti kemampuan berpikir lebih cepat, menyimpan lebih banyak informasi, atau berkomunikasi langsung dengan mesin lain.Penciptaan Dunia Virtual ,kesadaran yang diunggah dapat hidup dalam dunia virtual yang dirancang sesuai keinginan, menciptakan realitas yang sepenuhnya baru.
Konsep ini pasti akan menuai tantangan dan kritik terkait kompleksitas otak misalnya,otak manusia adalah sistem yang sangat kompleks, dan belum ada teknologi saat ini yang dapat memetakan dan mensimulasikan otak secara lengkap, kemudian ada lagi mengatakan simulasi otak manusia membutuhkan kapasitas penyimpanan dan daya komputasi yang sangat besar,belum lagi masalah Filosofis seperti apa itu kesadaran? Tidak adanya konsensus ilmiah tentang bagaimana kesadaran muncul,apakah kesadaran hanya kumpulan data, atau ada elemen lain yang tidak dapat direplikasi? Jika kesadaran diunggah, apakah itu benar-benar “diri” manusia asli atau hanya salinan digital? Apakah kesadaran asli tetap ada atau mati bersama otak biologisnya? Terkait dengan pertanyaan pertanyaan itu kita coba untuk melihat relevansi saat ini dalam perkembangan teknologi, walaupun mengunggah kesadaran masih jauh dari kenyataan tetapi perkembangan sudah mengarah kesana semisal Brain-Computer Interfaces (BCI) Teknologi seperti Neuralink sedang mengembangkan cara untuk menghubungkan otak manusia dengan computer, Perusahaan yang digagas oleh Elon Musk pada 2016. Lalu perkembangan Ai dan Simulasi Otak, Model AI seperti GPT menunjukkan bahwa sistem komputer dapat mereplikasi aspek tertentu dari pemikiran manusia.Kemudian teknologi pemindaian otak Dimana kemajuan dalam teknologi pencitraan seperti fMRI dan optogenetik memungkinkan pemahaman lebih baik tentang struktur dan fungsi otak.
Konsep tentang pengunggahan kesadaran manusia ke mesin adalah visi futuristik yang menawarkan potensi besar, penciptaan dunia baru , dan yang pasti ini bukan lagi cerita fiksi ilmiah karena pengembangan teknologi saat ini menunjukkan langkah awal membuka gerbang dunia tersebut dan bagi saya ini adalah kemajuan dimana tidak ada lagi batasan manusia dengan teknologi.
To be continue … ( humanoid vs transhumanisme)