OPINI

Momentum Pergantian Tahun dan Resolusi Tahun 2025

Ruminews.id Fresh Start Effect atau ”Efek Awal Baru” adalah fenomena psikologis yang menjelaskan mengapa kita sering merasa lebih termotivasi untuk memulai kebiasaan baru atau membuat perubahan hidup pada saat-saat tertentu yang terasa seperti “permulaan baru.” Contohnya adalah pada awal tahun baru, ulang tahun, awal minggu, atau bahkan setelah liburan panjang. Pikiran kita cenderung membagi waktu menjadi “masa lalu” dan “masa kini.” Ketika kita berada di momen awal baru, kita lebih mudah melepaskan diri dari identitas lama yang penuh kekurangan dan memandang diri kita sebagai manusia yang mampu melakukan hal lebih baik.

Dalam pandangan Filsafat Islam, gerak substansi adalah perubahan terus-menerus yang terjadi pada inti atau substansi suatu hal, termasuk manusia. Konsep ini menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta selalu dalam proses menjadi, berkembang, atau berubah menuju bentuk yang lebih sempurna. Ketika kita melihat biji tumbuh menjadi pohon, kita biasanya hanya memperhatikan perubahan fisiknya: biji kecil berubah menjadi pohon besar. Namun, ada perubahan yang lebih mendalam yang terjadi, yaitu perubahan pada substansi atau inti biji itu sendiri. Awalnya, biji memiliki potensi untuk menjadi pohon, tetapi belum mewujud secara nyata. Ketika biji tumbuh, ia menjalani proses aktualisasi, yaitu potensi tersebut diwujudkan menjadi bentuk nyata (pohon).

Dalam hidup manusia, ini berarti kita semua memiliki potensi untuk berubah dan berkembang. Tugas kita adalah menyadari potensi tersebut dan bekerja untuk mengaktualisasikannya ke arah yang lebih baik. Manusia tidak hanya tumbuh secara fisik (dari bayi menjadi dewasa), tetapi juga secara esensial: pemikirannya, emosinya, dan jiwanya berkembang. Manusia lahir dengan berbagai potensi (seperti kemampuan berpikir, merasakan, dan berhubungan dengan Sang Maha Sempurna). Perjalanan hidup adalah proses untuk mengaktualisasikan potensi-potensi ini. Manusia adalah makhluk yang terus berkembang dalam banyak aspek. Pertumbuhan fisik hanyalah permulaan. Esensi kita – pemikiran, emosi, dan jiwa – juga terus bergerak menuju kondisi yang lebih baik (atau lebih buruk).

Baca Juga:  Ketika Buku Dianggap Aneh Di Ruang Publik: Ironi Literasi Zaman Kini

Manusia tidak pernah “statis”. Bahkan ketika kita merasa tidak ada yang berubah, jiwa kita sebenarnya terus bergerak, baik menuju kebajikan maupun sebaliknya, tergantung pada pilihan dan tindakan kita. Ketika kita melakukan aktivitas tertentu secara berulang, jalur saraf otak yang terkait dengan aktivitas itu diperkuat dan membuatnya lebih efisien. Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, otak menciptakan jalur saraf baru yang memungkinkan kita menguasai keterampilan atau informasi baru. Jika kita berhenti menggunakan jalur tertentu (misalnya, kebiasaan buruk), jalur tersebut akan melemah.

Pilihan dan tindakan yang kita ambil setiap hari memengaruhi jalur saraf mana yang diperkuat atau dilemahkan. Jika kita memilih kebiasaan baik, jalur saraf yang mendukung kebiasaan itu akan berkembang. Sebaliknya, kebiasaan buruk juga dapat memperkuat jalur yang tidak produktif. Otak dan jiwa kita selalu dalam proses perubahan, meskipun tidak selalu kita sadari. Aktivitas otak seringkali mengalami perubahan kecil yang kumulatif. Setiap tindakan yang kita lakukan memiliki dampak pada otak, meskipun kecil. Tindakan yang konsisten (baik atau buruk) akan membentuk pola neurologis yang menjadi dasar kepribadian dan perilaku kita.

Baca Juga:  Ilusi Kehendak Sadar dan Manusia Yang Selalu Tidur

Dalam neurosains, “jiwa” dapat diterjemahkan sebagai pola aktivitas otak yang kompleks, mencakup pikiran, emosi, dan kepribadian. Pola ini terus berkembang sesuai dengan pilihan yang kita buat. Otak terus berubah berdasarkan pengalaman dan kebiasaan. Ini menunjukkan bahwa manusia secara neurologis selalu dalam proses transformasi, bahkan ketika perubahan itu tidak langsung terlihat. Jika kita memilih kebajikan (seperti kebaikan, memaafkan, dan belajar hal baik), otak kita akan menguatkan jalur yang mendukung perilaku ini. Sebaliknya, pilihan yang negatif akan memperkuat pola yang merugikan. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan berkontribusi pada pembentukan diri kita di masa depan, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Kita adalah hasil dari kebiasaan dan pilihan kita.

Itulah sebabnya, mari memanfaatkan Fresh Start Effect sebagai momen penting untuk membuat resolusi. Resolusi adalah janji atau komitmen yang dibuat oleh kita untuk mengubah atau memperbaiki sesuatu dalam hidup. Biasanya, resolusi dikaitkan dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, mulai hidup lebih sehat dengan olahraga secara teratur, menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga, menyisihkan sebagian penghasilan untuk membantu orang lain setiap bulan, mendirikan shalat di awal waktu, menyisihkan waktu khusus untuk mendengarkan curhatan pasangan dan anak, berusaha fokus mendengarkan tanpa menginterupsi saat orang lain berbicara, menulis satu hal yang disyukuri setiap malam, membaca 10 halaman buku setiap hari, atau mengurangi konsumsi media sosial.

Baca Juga:  KOHATI Badko Sulsel Mengajak Peduli: Hapus Kekerasan, Lindungi Perempuan dan Anak

Fresh Start Effect mendorong kita untuk mempercepat atau mengarahkan perubahan diri ke arah yang lebih baik dengan memanfaatkan momen awal baru. Hidup seperti sungai yang selalu mengalir dan Fresh Start Effect adalah seperti memilih cabang sungai yang lebih bersih dan lebih segar untuk dilalui. Dengan memanfaatkan Fresh Start Effect, kita bisa lebih sadar dan terlibat dalam proses perubahan diri dan menjadikannya peluang untuk meningkatkan kualitas diri secara fisik, emosional, dan spiritual. Karena tujuan akhir dari gerak substansi adalah mencapai kesempurnaan yang bisa kita capai hingga semaksimal mungkin di kehidupan ini (baik fisik, mental, maupun spiritual). Momen Tahun Baru memberikan kesempatan bagi kita untuk merefleksikan diri dan membuat perubahan menuju versi diri kita yang lebih sempurna.

Share Konten

Opini Lainnya

IMG-20250410-WA0068
Jangan Biarkan Perasaan Ini Mengendalikan Diri Dalam Mencari Rezeki
IMG-20250326-WA0012
Mudik Lancar, Ekonomi Lancar
IMG-20250326-WA0010
Kritik atas Tafsir Tradisional dalam Islam
IMG-20250323-WA0285
Panggung Impostor : Kecemasan HAM menuju Indonesia Emas
IMG-20250319-WA0017
Pemikiran Bung Hatta tentang Al-Quran Dibicarakan di Ma'REFAT INSTITUTE
IMG-20250316-WA0008
APBN 2025: Mengukir Strategi Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Tantangan Global
GAYA-HIDUP
Omong Kosong Gaya Hidup Hijau di Bulan Ramadhan.
IMG-20250310-WA0071
Puasa Sebagai Obat Stres Kronis
IMG-20250310-WA0153
Fatimah Al – Fihrih Yang Dirindukan
IMG-20250308-WA0165
Indonesia Tetap Akan Gelap Jika Penguasa Melanggar Konstitusi
Scroll to Top